Meskipun telah dilakukan dengan berbagai upaya, salah
seorang dari enam mahasiswa Mapala Unand, Aidil Akbar (Fakultas
Ekonomi, BP 2011) yang diseret air bah pada saat menyeberang sungai di
kawasan Patamuan Batang Kuranji, Batu Busuak, Kelurahan Lambung Bukik,
Kecamatan Pauh, Kota Padang sampai sore hari Rabu (2/10) belum juga berhasil ditemukan. Hari ini pencarian korban tersebut masih diteruskan.
Selanjutnya
Aldian, Koordinator Mapala Unand untuk operasi pencarian korban
menjelaskan bahwa operasi pecaharian hari ini, Kamis (3/10) dengan
metode baru, yakni menyisir daratan sepanjang aliran sungai Batang
Kuranji, mulai dari kawasan Patamuan sampai Jembatan Batu
Busuak dengan metode SAR gunung hutan. Dengan metode ini gerakan mulai
dari pinggir sungai hingga puncak punggungan dengan jumlah tim sebanyak
12 orang yang mulai bergerak pukul 7.00.
Tim
berikutnya akan menyusuri sungai mulai dari kawasan Patamuan sampai
Batu Busuak, tetapi tim ini terdiri dari anggota Mapala yang belum
pernah menelusuri sungai sebelumnya. Tujuannya adalah agar ada perbedaan
persepsi situasi lapangan untuk mencari korban. Tim ini mulai bergerak
pukul 8.00
Terakhir, tim Basarnas akan menyusuri pulua-pulau di lepas pantai Ulak Karang, Padang.
Terdapat dua sampai empat pulau yang akan disusurl. Tujuan untuk
mencari korban dengan dugaan korban hanyut dan terdampar ke pulau-pulau
yang diperkirakan. Tim ini akan bergerak mulai pukul 10.
Rektor Unand, Dr. H. Werry Darta Taifur, SE., MA.
berharap dan minta semua pihak berdoa agar upaya pencarian hari ini
dapat berhasil menemukan korban. Rektor, juga menjelaskan bahwa
berdasarkan rapat tim gabungan pada hari Minggu (29/9) lalu telah
menetapkan hari ketujuh batas akhir upaya pencarian. Hal ini berdasarkan
ketentuan umum yang berlaku dalam operasi pencarian korban musibah dan
bencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar